Pendaki Pemula Wajib Tahu! Yang Harus Dilakukan Sebelum Mendaki
![]() |
Ilustrasi pendaki gunung berjalan di hutan |
Oleh karena itu, sebelum memulai perjalanan mendaki gunung, ada berbagai hal yang wajib diperhatikan agar perjalanan aman, nyaman, berkesan dan selamat sampai rumah tercinta.
Artikel ini akan mengulas secara lengkap apa saja yang
harus dilakukan pendaki pemula sebelum mendaki gunung, dari persiapan fisik hingga mental,
perizinan hingga perlengkapan yang sering disebut PRINSIP 5W+1H.
Berikut 14 point yang harus dilakukan sebelum melakukan pendakian gunung:
1.
Menentukan Gunung Tujuan
Langkah pertama yang harus dilakukan
adalah menentukan gunung mana yang ingin didaki. Pilihan ini harus disesuaikan
dengan:
- Tingkat kesulitan gunung: Untuk pemula, pilih gunung dengan jalur pendakian yang
tidak terlalu curam dan durasi pendakian singkat seperti Gunung Prau,
Gunung Andong, atau Gunung Papandayan.
- Jarak dan aksesibilitas: Perhitungkan lokasi gunung dari tempat tinggal. Apakah
mudah diakses dengan transportasi umum atau perlu kendaraan pribadi?
- Cuaca dan musim:
Hindari mendaki saat musim hujan karena jalur akan licin dan berbahaya.
Waktu terbaik biasanya antara Mei hingga September.
- Tujuan pendakian:
Apakah sekadar ingin melihat sunrise, mencari tantangan, atau membuat
konten alam? Ini akan mempengaruhi pemilihan gunung.
2.
Riset Jalur Pendakian dan Informasi Medan
Setelah menentukan gunung, lakukan
riset mendalam tentang jalur pendakiannya:
- Panjang dan durasi jalur: Cari tahu berapa kilometer total jalur pendakian,
estimasi waktu dari basecamp ke puncak, dan apakah tersedia tempat
berkemah di tengah jalan.
- Titik air:
Ini penting untuk menentukan berapa banyak air yang harus dibawa.
- Kontur medan:
Apakah jalur berupa tanah liat, berbatu, hutan lebat, atau padang rumput?
- Tingkat kemiringan dan medan teknikal: Apakah dibutuhkan alat bantu seperti tali? Apakah ada
titik rawan longsor?
- Jalur resmi dan alternatif: Hindari jalur tidak resmi yang rawan tersesat.
Mendaki gunung mengandalkan kekuatan
otot dan ketahanan tubuh. Latihan fisik sangat penting, terutama jika belum
terbiasa dengan aktivitas outdoor.
Jenis
latihan yang disarankan:
- Jogging atau lari ringan: 3-4 kali seminggu untuk meningkatkan stamina.
- Naik turun tangga:
Ltihan kondisi jalur pendakian.
- Latihan kardio:
Seperti berenang atau bersepeda.
- Latihan kekuatan otot kaki dan punggung: Seperti squats, lunges, dan plank.
Latihan dilakukan minimal 1 minggu
hingga 1 bulan sebelum pendakian tergantung tingkat kesulitannya.
4.
Persiapan Mental
Banyak pendaki yang menyerah bukan
karena fisik lelah, tapi mental goyah. Cuaca buruk, jalur panjang, rasa takut
tersesat, dan tekanan kelompok bisa mempengaruhi mental.
Cara
mempersiapkan mental:
- Tentukan niat dan motivasi pendakian: Apakah untuk refreshing, tantangan pribadi, atau
kontemplasi?
- Belajar dari pengalaman orang lain: Tonton dokumentasi pendakian atau baca kisah nyata.
- Pahami risiko dan cara mengatasinya: Ini akan membuat mental lebih siap.
- Latih manajemen emosi:
Karena banyak konflik pendakian terjadi karena lelah dan ego.
5.
Mengurus Perizinan dan Logistik
Banyak gunung di Indonesia kini
memberlakukan sistem pendaftaran online dan kuota pendaki harian. Jangan
sampai sudah tiba di basecamp, tapi gagal naik karena kuota penuh.
Hal
yang perlu diperhatikan:
- Pendaftaran online melalui website resmi gunung.
- Persyaratan administrasi: Fotokopi KTP, surat sehat, vaksinasi (jika masih
diberlakukan).
- Cek biaya retribusi dan simaksi.
- Pastikan logistik transportasi pulang-pergi: Baik menggunakan kendaraan umum maupun pribadi.
- Booking porter atau guide (jika diperlukan).
Menyusun Perlengkapan Pendakian
Daftar perlengkapan mendaki harus
disesuaikan dengan:
- Lama pendakian
- Tinggi gunung
- Cuaca
- Tipe tenda (SOP untuk bermalam di gunung)
Perlengkapan
wajib:
- Carrier / daypack
- Jaket gunung (anti angin, tebal)
- Celana outdoor (hindari jeans)
- Sepatu gunung
- Sleeping bag
- Jas hujan
- Matras
- Headlamp + baterai cadangan
- Sarung tangan, buff, topi
- Tenda
- Fly sheet
- Kompor portable
- Gas dan korek
- Nesting (alat masak)
- Logistik makanan
- Trash bag (wajib membawa turun sampah)
c.
P3K dan Obat-obatan
- Plester, perban, betadine
- Obat anti mabuk, diare, demam
- Vitamin/suplemen
- Minyak kayu putih
- Masker
- Wanita wajib bawa pembalut
- Obat-obatan pribadi
d.
Dokumen dan Gadget
- KTP
- SIMAKSI/cetak bukti pendaftaran
- Powerbank
- Peluit darurat
7.
Menyusun Logistik Makanan dan Minuman
Logistik makanan harus bergizi,
ringan, dan mudah dimasak. Hindari membawa makanan mentah yang mudah basi.
Rekomendasi
makanan:
- Roti gandum, mie instan, sereal
- Abon, sarden kalengan
- Susu bubuk atau sachet
- Permen, cokelat, gula merah, madu, dodol, kacang (sumber energi cepat)
Untuk air, hitung kebutuhan per
orang: sekitar 2-3 liter per hari. Bawa jeriken lipat jika sumber air
terbatas.
8.
Membentuk Tim Pendakian
Idealnya, pendakian dilakukan berkelompok
3-6 orang. Jangan terlalu besar, agar tidak menyulitkan koordinasi.
Tugas
dalam tim:
- Leader:
Koordinasi jalur dan waktu tempuh
- Navigator:
Paham peta dan GPS
- Logistik:
Membagi tugas bawa makanan dan perlengkapan masak
- Dokumentasi:
Mengabadikan perjalanan
9.
Simulasi dan Briefing Tim
Sebelum berangkat, lakukan briefing
untuk menyamakan persepsi dan rencana. Jika perlu, lakukan simulasi packing
carrier atau latihan tracking ringan bersama.
Bahas
dalam briefing:
- Estimasi waktu perjalanan
- Titik istirahat dan titik air
- Apa yang dilakukan saat darurat
- Tugas masing-masing orang
- Sinyal darurat (peluit, kode tangan, dsb.)
10.
Mengecek Perkiraan Cuaca
Satu hari sebelum berangkat, selalu
cek prakiraan cuaca gunung tujuan. Gunakan aplikasi seperti BMKG,
Accuweather, atau Windy.
Jika ada prediksi badai atau hujan
lebat, lebih baik undur jadwal pendakian.
11.
Menyiapkan Rencana Darurat
Tidak ada yang ingin mengalami
insiden saat mendaki, tapi antisipasi lebih baik daripada menyesal.
Hal
yang harus dipersiapkan:
- Kontak darurat basecamp
- Share lokasi ke keluarga atau teman
- Kenali tanda-tanda hipotermia dan altitude sickness
- Bawa alat navigasi cadangan: Peta kertas,
kompas, atau aplikasi GPS offline seperti Gaia GPS atau AllTrails
- Simpan dokumen penting dalam plastik ziplock
12.
Menjaga Kondisi Tubuh Sebelum Hari - H
Beberapa hari menjelang pendakian,
pastikan tubuh dalam kondisi prima:
- Istirahat cukup
- Hindari begadang
- Makan makanan bergizi
- Hindari konsumsi alkohol atau rokok berlebih
- Jangan melakukan aktivitas berat sebelum berangkat
Jika merasa tidak fit (demam, flu,
cedera), sebaiknya tunda pendakian jangan dipaksakan demi keselamatan diri dan tim.
13.
Menjaga Etika dan Lingkungan
Pendakian bukan hanya soal mencapai
puncak, tapi juga soal menghormati alam dan komunitas lokal.
Etika
pendakian:
- Bawa sampah turun (zero waste)
- Tidak memetik bunga atau tanaman langka
- Tidak merusak jalur atau menandai pohon
- Hormati adat dan budaya setempat
- Jangan membuat kegaduhan
- Tidak buang air sembarangan
- Jangan membuat api unggun sembarangan
Jaga kesakralan gunung,
karena bagi banyak komunitas, gunung dianggap tempat suci.
14.
Asuransi dan Keamanan Tambahan
Jika memungkinkan, daftar
asuransi perjalanan/petualangan. Beberapa basecamp sudah bekerja sama
dengan BPBD atau SAR lokal.
Selalu simpan nomor kontak:
- BPBD daerah
- Pos pendakian/basecamp
- Layanan SAR
- Rumah sakit terdekat
Kesimpulan
Mendaki gunung bukanlah aktivitas
yang bisa dilakukan sembarangan. Diperlukan persiapan matang dari berbagai
aspek: fisik, mental, peralatan, perizinan, hingga logistik. Dengan
mempersiapkan segala hal sebelum pendakian, Anda tidak hanya melindungi diri
sendiri, tapi juga tim dan kelestarian alam.
Gunung akan selalu ada. Jangan pernah memaksakan diri jika belum siap. Pendakian yang bertanggung jawab akan memberi pengalaman luar biasa dan mempererat hubungan dengan alam. Nikmati perjalanan, bukan hanya puncaknya.
Posting Komentar untuk "Pendaki Pemula Wajib Tahu! Yang Harus Dilakukan Sebelum Mendaki"
Posting Komentar