Estimasi Waktu Pendakian Sumbing Via Kaliangkrik, Pendakian Musim Hujan

Jalur sungai Gunung Sumbing Via Kaliangkrik

Halo Sobat Alam,
Setelah mengalami perjalanan horor dan dramatis menuju Base Camp Gunung Sumbing Via Kaliangkrik, kami berkenalan sobat alam anak-anak dari Mapala Jaesta Wanasia Pekalongan. Ngobrol, sharing, ngalor, ngidul, wetan, kulon, manjat mudun. Mereka asyik, ramah dan bersahabat dan tak terasa jam dinding menunjukan jam 03:00.

Abangpun sudah duluan mimpi indah,
 akhirnya saya menahan diri untuk menarik sleeping bag dan istrahat, agar esok fit kembali tuk menghadapi pendakian di musim hujan Gunung Sumbing. 

Sebelum lanjut membaca catatan perjalanan kami, yuk Sobat alam kita kenalan kembali dengan Gunung Sumbing.

Gunung Sumbing

Dengan Ketinggian puncak 3.371 mdpl, gunung Sumbing merupakan gunung tertinggi ketiga di Pulau Jawa setelah Gunung Semeru dan Gunung Slamet.
Gunung ini terletak di tiga wilayah, yaitu Kabupaten Magelang, Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Wonosobo.

Jalur Pendakian Gunung Sumbing

Dengan keindahan alamnya, Gunung Sumbing menjadi sasaran bagi para pendaki. Total ada lima jalur pendakian di Gunung Sumbing yang bisa Sobat coba dari jalur-jalur tersebut.
  1. Jalur pendakian Sumbing via Cepit Prakan
  2. Jalur pendakian Sumbing via Garung
  3. Jalur pendakian Sumbing via Bawongso
  4. Jalur pendakian Sumbing via Butuh Kaliangkrik (Nepal Van Java)
  5. Jalur pendakian Sumbing via Sipetung
Dari kelima jalur tersebut, Sobat Alam sudah lewat dijalur mana aja?

Gunung Sumbing Via Butuh, Kaliangkrik, Magelang (Nepal Van Java)

Base Camp Shympony Nepal Van Java
Jalur ini berada di ketinggian sekitar 1.700 mdpl,  di kaki Gunung Sumbing, tepatnya di Dusun Butuh, Desa Temanggung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Jalur ini mempunyai keunikan dan banyak destinasi wisata yang hits dan istagrameble.

Pemandangan alam dan perumahan penduduk yang berundak dan tampak bertumpuk, mirip seperti di Nepal. Nama Nepal Van Java pertama kali dicetuskan oleh seorang pendaki senior sekaligus wartawan yang bernama Wildan Indrawan, yang sedang mendaki Gunung Sumbing.

Dengan menerbangkan drone sehingga mampu melihat secara keseluruhan dusun Butuh dari atas, sehingga dusun ini terlihat memiliki bentuk
dan susunan rumah dari penduduk sekitar yang menyerupai pemukiman di pegunungan Himalaya Nepal.

Keindahan sunrise Nepal Van Java (foto: gunarto_song/instagram)
Jika berada di basecamp, Sobat sudah seluas mata memandang disuguhi panorama Dusun Butuh yang mengesankan. Dusun Butuh adalah dusun tertinggi di lereng Gunung Sumbing.

Oleh warganet, Dusun Butuh kerap disebut sebagai Nepal-nya Jawa Tengah.
Sebab, desa ini mirip seperti Namche Bazaar, desa di Nepal yang menjadi titik mula pendakian Everest.

Pendakian Gunung Sumbing Via Nepal Van Java

Pagipun tiba, jam 06:00 ku terbangun dari lelapku dan terdengar alunan melodi suara burung yang bersautan. Sejenak keluar sambil menghirup sejuknya udara segar dan langit terlihat tampak mendung, tapi harapan kita pastinya cerah untuk masa depan.

Cek list barang bawaan pendaki
Setelah cuci muka dan buang air, kamipun langsung keloket SIMAKSI.
Untuk tarif pendakian Gunung Sumbing Via Kaliangkrik sebesar 30.000/orang, karena kita ingin mempersingkat waktu jadi kami membeli voucher untuk menggunakan jasa Ogun (Ojek Gunung) dengan tarif PP 40.000/orang.

Yang membedakan dari ojek gunung lain adalah Sobat tidak perlu membayar cash ke mas ojeknya ya, jadi harus membeli voucher saat membayar SIMAKSI dari pihak pengelola base camp.

Selanjutnya sarapan pagi di area base camp Nepal Van Java menyediakan aneka makanan dengan harga yang terjangkau dan wuenakkk tenan.

Setelah selesai sarapan, kamipun berkumpul dibriefing dari pengelola Base Camp, dari aturan dan larangan yang wajib di taati oleh pendaki. Pihak pengelola menerapkan dengan tegas bahwa bawaan yang dilist saat turun sampahnya harus sesuai dengan yang di list. Jika tak sesuai akan dikenanakan denda sesuai peraturan yang ada.

Hal ini untuk mengurangi sampah di Gunung, selain itu mengedukasi bahwa kita punya tanggung jawab masing-masing dalam pendakian. Agar kelak gunung akan lebih bersih dari sampah.

Pastinya peraturan ini harus konsisten untuk terus mengedukasi para pendaki yang masih kurang peduli terhadap sampah digunung. Yuk sobat alam, bawa turun sampah pribadi kalian ya.... kita pasti bisa menjaga lingkungan.

Base Camp - Pos Bayangan

Di bulan april intesitas hujan masih tinggi, setelah saya cek prakiraan cuaca bahwa hari ini akan turun hujan sore hari. Kami packing ulang dan menitipkan barang yang tidak perlu dibawa ke pihak Base Camp.

Kami pun mulai perjalanan jam 09.00 dengan menggunakan jasa OGUN. Berbeda dengan Ogun di gunung lain, saya duduk didepan dan tas digendong mas ojeknya, agar beban seimbang karena jalur menuju pos bayangan curam lebih menanjak dibanding jalur lain.

Ojek gunung Sumbing (foto: screenshot youtube/nadhira reyna putri)
Di sepanjang jalur menuju Pos Ojek kami hanya melihat kabut pekat sedikit gerimis, terlebih dengan jalan bebatuan lembab licin dan curam, menambah adrenalin, tapi takut juga.

Sampailah di Pos bayangan 1 dengan durasi 15 - 20 menit, jika berjalan Membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam, lumayan memangkas waktu 40 menit dari Base Camp.

Pos Bayangan - Pos 1 Sirebut

Kami langsung menuju Pos 1, jalurnya berupa tumpukan batu yang disusun berundak memberi selamat datang mak jleb rasanya. Matahari terlihat malu-malu mengitip dibalik awan pekat, bersama anagin sedikit kencang.

Pos 1 Gunung Sumbing
Sepanjang jalur menuju Pos 1 disuguhkan hijaunya perkebuan warga yang didominasi tanaman wortel dan kol. Setelah 15 menit sampailah di Pos 1, sejenak kami istrahat menikmati jajanan khas pendakian, lumayan untuk menambah energi.

Pos 1 Sirebut - Pos 2 Sikretek

Jalur menuju Pos 2
Cuaca mulai mendung kembali beserta angin berhembus menngiring kabut berdatangan, kamipun melanjutkan perjalanan menuju Pos 2. Jalurnya terus menanjak dan berundak dari kombinasi kayu dan batu yang ditata, sering disebut tanjakan kayangan oleh netizen.

Tanjakan kayangan Gunung Sumbing Via Kaliangkrik
Disepanjang jalur ini kiri dan kanan didominasi pohon pinus, pemandangan yang disuguhkan membuat udara sedemikian sejuk dan dingin. Jalur terus menanjak, ada sedikit bonus landai yang bisa menghibur diri, ingin rasanya berlari. 
Selain itu, sepanjang trek ini, Sobat tidak akan menemukan sumber air.

Dalam perjalanan menuju Pos 2 kami berpapasan akamsi yaitu mbah yang sudah sepuh memikul kayu dengan beban yang berat.

Saya menyapa beliau, dengan gagahnya menjawab dengan bahasa Jawa halus dan sangat sopan. Jadi teringat bapak dikampung, semoga simbah panjang umur dan sehat selalu.

Masyarakat Desa Butuh, Kaliangkrik, kaki Gunung Sumbing
Masih ada 2 belokan lagi kiri dan kanan dan nampak bangunan pos yang tidak jauh dari mata. Dengan jarak tempuh 1,5 jam tibalah di Pos 2, kamipun istrahat sejenak di pos tersebut.

Pos 2 Gunung Sumbing via Kaliangkrik
Kami berbaur tak ada sekat, makan bersama dengan anak-anak Mapala 
dan para pendaki lain untuk menambah energi karena waktu pun sudah jam 12.00 siang. 
Setelah selesai makan siang, sebat (sebatang jalan) tak lama hujanpun turun disertai petir dan guntur. 

Dengan sadar kami memutuskan pendakian di musim hujan Gunung Sumbing via Kaliangkrik dengan segala resikonya. Sesuai prediksi cuaca BMKG bahwa hari ini akan trun hujan dengan insensitas tinggi dan kami telah mempersiapakan segala sesuatu mengatasi pendakian di musim hujan ini.

Makan bersama para pendaki
Kami menunggu sampai hujan reda dan yakin semesta akan baik bersama kita. Hampir 1 jam hujan akhirnya reda juga dan kami melanjutkan menuju perjalanan Pos 3 untuk mendiirikan tenda.

Pos 2 Sikretek - Pos 3 Siterbang

Di sepanjang jalur menuju Pos 3 kita seperti mengelilingi Gunung Sumbing, medannya mulai sedikit terbuka dan landai. Meski demikian, pendaki wajib berhati-hati karena jalur menuju Pos 3 bersisian dengan jurang dan ada jalur yang menyempit dan licin, terlebih dimusim hujan.

Melewati jalur aliran sungai
Selain itu, pendaki juga harus waspada saat menyeberangi sungai.
Aliran sungai yang terkadang deras saat musim hujan, dapat menutup bebatuan yang menjadi pijakan.

Bonus jalur menuju pos 3 adalah banyaknya aliran sungai kecil, sekaligus menjadi sumber mata air bagi pendaki karena masih sangat alami dan bersih.b 
Sobat bisa langsung sruput rasanya sangat segar.

Jalur sungai kecil Gunung Sumbing
Disepanjang menuju Pos 3, karena insensitas hujan masih tinggi, bebarapa kali turun hujan yang disertai suara petir dan guntur.

Persimpangan jalur
Jika sudah melewati pertemuan jalur via Adipuro di sisi kanan, berati sudah melewati setengah perjalanan menuju Pos 3.

Jalur berbatu menuju Pos 3
Setelah melewati sungai terakhir, tak lama hujan pun turun kembali kami belum sempat mengisi air disungai tersebut. Setelah waktu tempuh 2, jam 10 menit tibalah di Pos 3 dan hujan semakin deras. Kami langsung sat set mendirikan tenda.

Hujan semakin besar disertai petir, abang pun pengen indomie tapi air habis karen belum sempat mengisi air di sungai terakhir.

Menampung air hujan untuk memasak
Karena hujanpun semakin deras disretraai petir, jadi kita menampung air dari flysheet disaring dengan buff. Padahal di Pos ini terdapat sumber mata air kurang lebih 60 meter dari Pos 3 arah menuju Pos 4 disisi kiri. 

Sumber air Pos 3 Gunung Sumbing
Abangpun akhirnya bisa tersenyum bisa masak indomie, sambil menunggu indomie mateng kita ganjel perut dengan wafer dan cemilan. Indomi pun matang, tak lama hujan reda tapi sedikit gerimis dan hari semakin gelap, saya bergegas mengiambil air.

Masak indomie dengan air hujan
Saat tempat isian air mau penuh, tiba-tiba hujan turun kembali saya pun langsung buru-buru menuju tenda.

Note: Kami memutuskan untuk mendirikan tenda di area ini, selain area yang tidak terlelu terbuka dan banyak pohon-pohon kecil yang bisa meminimalisir dari angin besar atau badai gunung dibanding Pos 4 yang sangat terbuka.

Jika cuaca bagus Sobat bisa menyaksikan pemandangan Gunung Merapi dan Merbabu yang berada bagian timur. 

Hujan semakin deras diserati guntur, setelah ngobrol, sebat, ngopi, kami pun istirahat lebih awal tak lupa minum suplemen untuk persiapan fisik besok untuk summit Puncak Sejati.

Tiba-tiba hp saya bunyi batrainya habis, beruntung abang hp nya masih fit jadi bisa untuk mendokumentasi saat perjalanan menuju summit.

Po 3 Siterbang - Pos 4 Cepogo

Jam 4 saya terbangun dan membangunkan abang untuk persiapan summit, setelah ngeteh dan makan cemilan, kami star summit jam 04.45. Setelah melewati sumber air, jalur menurun dan melewati aliran sungai kecil, tak lama sampai di are camp Adipuro.

Jalur berbukit menuju Pos 4
Mulai dari sini jalur didominasi tanjakan yang cukup curam, melewati bukit-bukit seperti mengitari Gunung Sumbing. Kurang lebih sepertiga perjalanan menuju pos 4, kami melewati trek berbatu besar yang di aliri air kecil, cukup licin harus sangat berhati-hati saat memijakkan kaki.

Jalur berbatu menuju Pos 4
Dengan durasi 2,5 jam Pos 4 pun sampai. Kami disapa Sobat dari Surabaya yang membuka tenda di area ini. Sejenak istirahat, dibuatkan kopi dan dikasih makanan. Terimakasih Sobat.

Setelah ngobrol ngalor ngidul jaripun sudah panas pertanda sudah mau habis sebatang rokok, kami melanjutkan perjalanan menuju puncak.

Po 4 Cepogo - Puncak Sejati

Pos 4 Gunung Sumbing
Di area Pos 4 hanya ada satu pepohonan saja yang sering disebut netizen pohon jomblo yang tumbuh di sana, yang ikonik dan untuk berfoto para pendaki.
Dengan lahan yang cukup luas dan terbuka menjadi area terakhir bagi pendaki untuk mendirikan tenda.

View dibalik pohon jomblo Gunung Sumbing (foto: @_muhammadariprasetyo/ig)
Selain itu dari Pos ini memiliki view hamparan lautan awan jika cuacanya bagus.
Tapi area yang terbuka potensi badai dan angin kencang menjadi ancaman jika Sobat mendirikan tenda disini.

Saya pun diikuti burung jalak gunung dari sebelum Pos 4 dan kembali mengikuti dari pos 4 sampai dipohon tumbang. Dari Pos 4 puncak keliahatanya hanya selangkah lagi, jika dipeta.

Jarak yang harus ditempuh sekitar 1,2 km dengan elevasi sekitar 388 meter.
Trek menuju puncak Gunung Sumbing berupa jalur tanah bercampur pasir, jalur serasa tegak lurus langsung menuju puncak. Selain itu mata dimanjakan dengan bunga edelweiss dan keindahan bunga lainnya.

Bunga edelweiss Gunung Sumbing
Dengan jalur yang tegak lurus akan lebih cepat menguras tenaga. Sesekali istrahat dan sebat sambil menikmati keindahan selebar mata memandang, walapun masih tembok alias tertutub kabut tebal.

Setelah melewati pohon ikonik, mataharipun masih enggan untuk melihat langkah kita. Dari sini jalur berubah yang didominasi bebatuan, hembusan angin semakin kencang datang dan pergi.

Trek berbatu menuju Puncak Sejati Gunung Sumbing
Dengan nafas yang ngos-ngosan saya sejenak istirahat menunggu abang yang masih berada dibelakang. Dari sini sudah terlihat sabana Segoro Banjaran
yang diselimuti kabut, berati tak lama lagi akan sampai di puncak sejati.
Dengan durasi 2 jam yang sampailah di Puncak Sejati.

Kami kembali bertemu Sobat dari Tim mapala pekalongan.
Setelah mendokumentasikan di puncak, jam 10.00 kami turun

Demikianlah catatan perjalanan kami, semoga bermanfaat!

Puncak Gunung Sumbing

Puncak Gunung Sumbing 3371 MDPL

Berikut adalah rangkuman estimasi dan biaya pendakian Gunung Sumbing via Kaliangkrik Nepal Van Java. 


Terimakasih Gunung Sumbing atas pelukan sejukmu,
Terimakasih orang baik,
terima kasih alam semesta atas pelajaranya.

Selamat berpetualang! Hormati adat budaya setempat!
keep safety!

BAWA TURUN SAMPAHMU!
ALAMNESIA
LANGKAHKAN KAKI


Posting Komentar untuk "Estimasi Waktu Pendakian Sumbing Via Kaliangkrik, Pendakian Musim Hujan"