Tips! Naik Gunung Membawa Anak Balita Agar Aman dan Nyaman

Ke dua Balita bersama Ibunya Di Puncak Prau
Ke dua Balita bersama Ibunya mendaki Gunung Prau
Saat ini kegiatan pendakian gunung semakin disukai masyarakat, bukan hanya oramg dewasa, tak terkecuali oleh anak-anak juga balita, yang kini banyak diikutsertakan oleh orang tua/keluarganya.

Sudah banyak orang tua yang membawa anak balitanya dalam pendakian gunung, yang didokumentasikan diberbagai media. Sehingga membuat orang tua lain tergerak untuk melakukannya membawa anak balita untuk naik gunung bersama. 
Mandaki dengan balita atau anak boleh saja, asal dengan beberapa catatan dan persiapan yang baik tentunya aman dan nyaman.

Ada 3 unsur utama

1. Anak

Kenali usia dan kondisi anak seperti riwayat penyakit, terutama bawaan emosional yang terkait mental/perilaku. Anak dibawah 2 tahun biasanya belum bisa berkomunikasi dengan baik, pada saat ini jangan dipaksakan untuk melakukan kegiatan outdoor atau luar ruangan yang berat.

Andri Anwarul bersama anak balitanya di Puncak G. salak
Andri Anwarul bersama anak balitanya di Puncak G. salak (Sumber: jabar.tribunnews)

Anak usia 3-5 tahun biasanya dalam tahap eksplore, bisa mulai dikenalkan aktifitas outdoor yang ringan terlebih dahulu seperti camping di taman, campervan, setelahnya baru diajak naik gunung yang ringan dan tidak menguras fisik.

Anak dibawah 17 tahun bisa mulai beraktivitas outdoor dan bisa tanpa orangtua, tapi sebaiknya didampingi orang yang berpengalaman.

2. Faktor Orangtua

Orangtua sebagai pendamping anak khususnya membawa balita sebaiknya secara pribadi sudah tahu tujuannya, memiliki mental, pengetahuan, dan persiapan peralatan yang baik untuk mengajak anaknya naik gunung. Misalnya sudah bisa

menangani kondisi normal dan darurat pada anak saat dirumah maupun di luar ruangan, kontak dan jalur evakuasi pada saat ada kejadian. Taat peraturan buat keamanan dan kenyamanan.

3. Faktor lingkungan

Untuk membawa anak, sebaiknya ajak ke tempat yang sudah kita kenali sebelumnya, coba ditempat yang cocok untuk aktifitas ringan terlebih dahulu, misalnya taman, atau camping yang tidak perlu menguras tenaga untuk

mencapainya. Lalu selalu mengecek kondisi cuaca dan lingkungan untuk mengantisipasi kondisi bahaya. Setelahnya baru mulai ajak ke gunung dengan kategori ringan yang hanya butuh trekking beberapa menit atau beberapa jam dengan ketinggian dibawah 2000meter (aklimatisasi terlebih dahulu, secara bertahap).

Nyoman Sakyarsih Naik Gunung dengan anak balita
Nyoman Sakyarsih Naik Gunung dengan anak balita (sumber: instagram/nyomiez)

Kegiatan alam bebas pendakian gunung adalah kegiatan ekstrim, bukan hanya sekedar main-main. Tapi menyangkut keselamatan, keamanan dan kenyamanan dalam berkegiatan. Apa lagi orang tua yang membawa anak balita, selain harus bisa menjaga diri sendiri tapi juga menjaga keluarga dan anak-anaknya.

Untuk itu diperlukan pengetahuan dan memahami segala aspek tentang pendakian, prosedurnya dll. sehingga tujuannya tercapai dengan baik, sukses yaitu kembali dengan aman dan selamat.

Demikianlah Tips Mendaki Gunung Mengajak Anak Balita Agar Aman dan Nyaman. Senoga artikel ini bermanfaat untuk kalian. Jangan ragu tuk membagi artikel ini kepada yang membutuhkan. Terimakasih!.

Referensi sumber: intagram/apgi_official

Selamat berpetualang! Hormati adat budaya setempat!
Keep safety!
BAWA TURUN SAMPAHMU!

ALAMNESIA
LANGKAHKAN KAKI

Posting Komentar untuk "Tips! Naik Gunung Membawa Anak Balita Agar Aman dan Nyaman "