Sejarah Menarik Gunung Rinjani, Warisan Indonesia yang Menjadi Geopark Dunia UNESCO
![]() |
Geopark Gunung Rinjani, sumber: Jason Adam (Adams)/google maps |
Rinjani bukan hanya tantangan fisik semata, Tetapi juga sebuah perjalanan spiritual, sebuah perpaduan antara keajaiban geologis dan kekayaan budaya Indonesia yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Sasak.
Sejarah Geologis
Sejarah Gunung Rinjani dimulai jauh sebelum manusia mendiami Pulau Lombok. Secara
geologis, Rinjani merupakan gunung berapi aktif tipe stratovolcano, yang
terbentuk di zona subduksi antara Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah
Lempeng Eurasia. Proses tektonik inilah yang memicu aktivitas vulkanik yang
intens, membentuk busur vulkanik di sepanjang kepulauan Indonesia.
![]() |
Ilustrasi letusan Gunung Rinjani |
Melalui letusan dahsyat yang terus menerus, Rinjani purba, yang dikenal sebagai Gunung Samalas, mencapai
puncaknya. Tapi, sejarahnya yang paling dramatis letusan yang terjadi pada abad ke-13.
Bencana Global dan Lahirnya Danau Segara Anak
Pada tahun 1257, Gunung Samalas meletus dengan kekuatan yang dasyat luar biasa. Letusan ini tercatat sebagai salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah peradaban manusia.
Para ilmuwan modern, melalui analisis lapisan es di
Greenland dan Antartika, menemukan jejak letusan besar ini yang menghasilkan
sulfur dalam jumlah masif di atmosfer bumi, menyebabkan perubahan iklim global.
Letusan ini bahkan menjadi sumber salah satu penyebab awal "Zaman Es
Kecil" di Eropa, yang menyebabkan gagal panen dan kelaparan.
Dampak letusan Samalas di Pulau Lombok sangat dahsyat. Letusan tersebut menghancurkan bagian atas gunung, menyisakan sebuah kaldera raksasa. Kaldera ini kemudian terisi air hujan dan membentuk danau kawah yang indah, yang sekarang dikenal sebagai Danau Segara Anak.
Sementara itu, di tengah danau
tersebut, muncul kerucut vulkanik baru yang terus tumbuh dan aktif hingga kini,
yang diberi nama Gunung Barujari. Letusan dahsyat Samalas tidak hanya mengubah
lanskap Lombok secara permanen, tetapi juga memusnahkan peradaban purba di
sekitarnya. Kisah tentang kehancuran ini menjadi bagian dari legenda dan
ingatan kolektif masyarakat Sasak.
Fakta dan Keunikan Geologis Pasca Letusan Samalas
Setelah letusan Samalas, Rinjani modern tumbuh kembali, menutupi sebagian
jejak masa lalunya. Namun, peninggalan utamanya tetaplah Danau Segara Anak,
yang menjadi ikon Rinjani.
1. Danau Segara Anak: Danau kawah ini memiliki kedalaman sekitar 230 meter dan luas
sekitar 1.100 hektar. Nama "Segara Anak" memiliki makna yaitu "anak
laut" dalam bahasa Sasak, karena airnya yang biru jernih menyerupai lautan
kecil di atas ketinggian. Danau ini merupakan tempat yang sakral bagi masyarakat Sasak. Di tepian danau, terdapat sumber air panas alami yang dipercaya dapat
menyembuhkan berbagai penyakit.
2. Gunung
Barujari: Dikenal sebagai "anak gunung Rinjani," Barujari adalah
kerucut vulkanik yang masih aktif dan sering meletus. Letusan Barujari umumnya
berskala kecil hingga sedang, menghasilkan abu vulkanik dan lahar. Walaupun demikian, letusan-letusan ini seringkali membuat jalur pendakian ditutup untuk keamanan, seperti yang terjadi letusan pada tahun 2015 dan 2016.
3. KawasanGeopark Dunia UNESCO: Keunikan geologis Gununung Rinjani, termasuk kaldera, Danau
Segara Anak, dan Barujari, yang membuat diakui sebagai salah satu Geopark Global
oleh UNESCO pada tahun 2018. Pengakuan ini menegaskan Rinjani tidak hanya
sebagai destinasi wisata, tetapi juga sebagai laboratorium geologi alami yang
penting untuk penelitian dan pendidikan.
Rinjani dalam Budaya dan Spiritual Masyarakat Sasak
Bagi masyarakat Sasak, etnis mayoritas di Lombok, Gunung Rinjani bukanlah
sekadar bentang alam. Rinjani adalah entitas yang hidup, tempat suci, dan
penjaga spiritual Pulau Lombok.
Legenda Dewi Anjani
![]() |
Ilustrasi Dewi Anjani, sumber: lombok i love you/facebook |
Ia kemudian memutuskan untuk bermeditasi di
puncak gunung dan akhirnya menyatu dengan alam, menjadi manifestasi dari gunung
itu sendiri. Dewi Anjani dipercaya sebagai pelindung gunung dan pemberi
keselamatan bagi mereka yang mendaki dengan niat baik dan rasa hormat pada adat dan budaya.
Ritual dan Upacara Adat
![]() |
Upacara adat Masyarakat Sasak di Gunung Rinjani, sumber: bppdntb/instagram |
Upacara-upacara ini menunjukkan ikatan spiritual yang
kuat antara masyarakat lokal dan gunung, yang mereka pandang sebagai sumber
kehidupan dan kesejahteraan.
Fakta dan Kekayaan Alam Ekosistem
Rinjani adalah sebuah surga keanekaragaman hayati. Lokasinya yang strategis
di persinggungan Garis Wallace menjadikannya rumah bagi flora dan fauna yang
unik, gabungan dari spesies Asia dan Australia.
1. Flora
Rinjani memiliki zonasi vegetasi yang berbeda seiring dengan ketinggian. Di kaki gunung, terdapat hutan hujan tropis yang lebat dengan pohon-pohon besar seperti beringin, palem, sonokeling, klokos, randu dll. Semakin tinggi, vegetasi berubah menjadi hutan montana yang didominasi oleh cemara gunung (Casuarina junghuhniana) dan bunga abadi (Anaphalis javanica), atau yang lebih dikenal sebagai Edelweiss.
![]() |
Edelweiss Gunung Rinjani, sumber: queenya/pinterst.com |
2. Fauna
Fauna Gunung Rinjani meliputi beragam spesies, dengan fauna endemik yang signifikan seperti Celepuk Rinjani/burung hantu (Otus jolandae) dan Musang Rinjani (ujat).
![]() |
Celepuk Rinjani, burung hantu (Otus Jolandae), sumber:kompas.com/Danu Kusworo |
Tantangan dan Pesona Mendaki Rinjani
Gunung Rinjani semakin populer dari pendaki Indonesia dan Mancanegara. Jalur pendakian utama dan palin populer jalur Sembalun, Senaru dan Torean. Ada 3 jalur lagi yang merupakan calur ekstrim Gunung Rinjani yaitu jalur Timbanuh, Aik Beki, dan Tete Batu.
Jalur Sembalun
Jalur ini adalah rute pendakian Gunung Rinjani yang dimulai dari DesaSembalun Lawang di Lombok Timur, dikenal karena pemandangan sabana yang luas di awal pendakian dan medan menantang dengan tanjakan curam menuju puncak setelah melewati Bukit Penyesalan dan menuju Pelawangan Sembalun.
![]() |
Sabana Rinjani via Sembalun, sumber: trekkingrinjani/filckr |
![]() |
Sunrise puncak Gunung Rinjani, sumber: Rahman Sopian/google maps |
Jalur Senaru
![]() |
Pelawangan Senaru Gunung Rinjani, sumber: trekkingrinjani.com |
Jalur Torean
Jalur Torean merupakan jalur terpanjang dari 3 jalur populer Gunung Rinjani. Jalur yang dikenal indah dan menantang, menawarkan pemandangan lembah, air terjun, dan air panas alami, namun memiliki medan terjal, curam, dan berada di tepi tebing, menjadikan jalur pendakian paling ekstrem dari jalur Sembalun dan Senaru di Gunung Rinjani.
![]() |
Keindahan jalur Rinjani via Torean, sumber: hypeabis.id |
![]() |
Keindahan di jalur Torean, sumber: Nova Haikal/google maps |
Konservasi dan Ekowisata Berkelanjutan
Status Rinjani sebagai Taman Nasional dan Geopark Dunia UNESCO membawa tanggung jawab besar. Pemerintah dan masyarakat setempat terus berupaya menjaga kelestariannya. Hal ini termasuk pengelolaan pendakian yang bertanggung jawab, pembatasan jumlah pendaki, dan kampanye untuk mengurangi sampah. Pendaki diimbau untuk tidak meninggalkan jejak, membawa kembali sampah mereka, dan menghormati adat istiadat setempat.
Gunung Rinjani adalah sebuah cerita panjang yang terukir di lanskap Lombok. Dari letusan raksasa yang mengubah iklim global hingga legenda spiritual yang membentuk budaya masyarakat setempat, Rinjani adalah perpaduan sempurna antara kekuatan alam dan makna spiritual.
Gunung Rinjani bukan sekadar gunung untuk didaki, melainkan sebuah entitas yang mengajarkan kita tentang sejarah bumi, pentingnya konservasi, dan hubungan harmonis antara manusia dan alam. Dengan setiap langkah pendakian, kita tidak hanya mencapai puncak, tetapi juga meresapi sejarah, menghormati budaya, dan menjadi bagian dari warisan alam Indonesia yang luar biasa.
Posting Komentar untuk "Sejarah Menarik Gunung Rinjani, Warisan Indonesia yang Menjadi Geopark Dunia UNESCO "
Posting Komentar